Design Thinking

Design thinking adalah sebuah pendekatan inovatif untuk mengidentifikasi masalah, memecahkannya dan merancang solusinya, dimana berfokus pada pengguna (user-centered). Metode ini merupakan proses berulang dimana seseorang atau kelompok berusaha memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan pengguna. Sehingga melalui pola pikir ini perusahaan dapat menciptakan sebuah produk atau layanan yang bukan hanya inovatif tapi menjawab kebutuhan pengguna. 

Metode ini berguna untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit untuk diidentifikasi dengan melakukan reframing yang berpusat pada manusia. Design thinking juga melibatkan beberapa tahapan yang sering disebut sebagai “modes” atau mode berpikir.

Empathize 

Dalam tahap ini seseorang atau tim melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pengguna. Termasuk dengan melakukan riset, mengamati dan mendengarkan umpan balik pelanggan untuk mengetahui masalah dan kebutuhan mereka.

Define

Setelah melewati tahapan empathize dan sudah memahami masalah yang ada, langkah berikutnya adalah mendefinisikan permasalahan secara lebih spesifik. Tujuan tahapan ini adalah merumuskan permasalahan yang didapatkan dari tahapan sebelumnya dengan lebih detail dan jelas.

Ideate

Disini adalah tahapan dimana tim mulai berdiskusi dan menghasilkan berbagai ide dan solusi untuk rumusan masalah yang sudah didefinisikan. Proses ini lebih terfokus pada cara pikir kreatif dan “out of the box”. Ada banyak metode pengumpulan ide yang dapat dilakukan, seperti brainstorm, brainwrite, worst possible idea dan scramper. Dengan metode ini diharapkan ada banyak ide-ide solusi yang muncul.

Prototype

Ide yang sudah dihasilkan akan diwujudkan dalam bentuk prototype atau model sederhana. Dari semua ide yang sudah di sortir ini masing-masing akan memiliki prototipe nya, tujuannya adalah untuk menguji secara praktis ide tersebut sebelum diujicobakan kepada pengguna.

Test

Prototype yang sudah dibuat akan diuji coba dengan pengguna atau pemangku kepentingan. Hasil ini akan digunakan untuk melihat bagaimana umpan balik dari prototipe atau kembali ke tahap sebelumnya jika memang diperlukan. Selain itu dengan adanya tahapan ini tim dapat melihat bagaimana masalah dapat diselesaikan.

Setelah memahami bagaimana tahapan design thinking, anda dapat menerapkannya jga dalam lingkungan kerja. Metode ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pengembangan produk dan layanan, solusi permasalah internal dan lainnya. Ini beberapa aplikasi design thinking dalam lingkungan kerja.

 

Pengembangan produk dan layanan

Perusahaan dapat menggunakan design thinking untuk merancang produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan mengikuti langkah-langkah yang ada, tim dapat menghasilkan ide inovatif untuk mengatasi masalah tersebut.

Pemecahan masalah internal

Sebuah perusahaan pasti memiliki masalah-masalah internal seperti masalah dalam komunikasi, kolaborasi antar tim, ataupun efisiensi proses. Masalah ini dapat diselesaikan dengan penggunaan prinsip design thinking. Tim terkait dapat merinci masalah dan mencoba untuk mencari solusinya sebelum akhirnya menerapkannya secara luas.

Perbaikan proses bisnis

Prinsip dalam design thinking dapat membantu merancang proses operasional yang lebih efisien dan efektif. Dengan berfokus pada kebutuhan pengguna (internal maupun eksternal), tim dapat mengidentifikasikan perbaikan yang mungkin perlu dilakukan.

Resolusi konflik

Konflik merupakan suatu hal yang wajar yang terjadi dalam lingkungan kerja. Design thinking dapat membantu merancang solusi dari konflik tersebut yang memenuhi kepentingan semua pihak. Dengan cara memahami bagaimana perspektif dari setiap orang dan mendefinisikan masalah dengan jelas dan memunculkan solusi yang berkelanjutan.

Design thinking adalah sebuah proses yang pemikirannya melibatkan tindakan, kolaborasi dan berulang-ulang. ketika diterapkan dengan benar metode ini dapat membantu organisasi menghadapi perubahan dan meningkatkan kemampuan untuk berinovasi.